RadarJawa — Festival Tende Cerita Kedua tahun 2025 kembali berhasil memikat ribuan masyarakat Sulawesi Tengah. Kegiatan yang digagas oleh Wakil Ketua MPR RI sekaligus Anggota DPD RI Dapil Sulawesi Tengah, Abcandra Akbar Supratman, ini menjadi ruang kreatif yang menggabungkan seni, budaya, edukasi kebangsaan, serta pemberdayaan pemuda dan UMKM.
Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkum Sulteng) yang turut hadir dalam kegiatan ini menilai festival tersebut sebagai upaya nyata melestarikan budaya lokal sekaligus memperkuat nilai kebangsaan di tengah masyarakat.
Pembukaan Festival Tende dilakukan langsung oleh Wakil Ketua MPR RI, Abcandra M. Akbar Supratman, yang dalam sambutannya menegaskan bahwa festival ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi bagian penting dalam menghadirkan edukasi kebangsaan melalui kegiatan kreatif yang dekat dengan masyarakat.
“Festival ini bukan hanya hiburan. Melalui Patende Akbar, kita menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan semangat persatuan, membuktikan bahwa edukasi dapat dikemas dengan cara yang seru dan relevan bagi semua kalangan,” tegas Abcandra di hadapan ribuan masyarakat yang memadati lokasi acara sejak pagi. Sabtu, (22/11/2025).
Kepala Kanwil Kemenkum Sulteng, Rakhmat Renaldy, yang hadir mendampingi Menteri Hukum RI, Supratman Andi Agtas, menyampaikan apresiasi penuh atas penyelenggaraan festival tersebut.
Menurutnya, kegiatan seperti Festival Tende memiliki nilai strategis dalam memperkuat kebersamaan masyarakat, menghidupkan kembali budaya lokal, sekaligus menumbuhkan kreativitas generasi muda.
“Festival Tende menjadi ruang yang sangat positif. Selain melestarikan seni dan budaya, kegiatan ini mampu mempererat kebersamaan masyarakat dan menguatkan rasa kebangsaan. Ini adalah energi baik yang perlu terus dirawat,” ujar Rakhmat Renaldy.
Ia juga menambahkan bahwa kreativitas pemuda dalam festival ini memiliki hubungan erat dengan dunia Kekayaan Intelektual (KI).
Kanwil Kemenkum Sulteng memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pentingnya literasi Kekayaan Intelektual bagi para pelaku seni, UMKM, dan kreator muda Sulawesi Tengah.
Rakhmat Renaldy menegaskan bahwa karya seni, musik, desain, dan berbagai produk kreatif yang tampil dalam festival berpotensi besar untuk didaftarkan sebagai kekayaan intelektual.
“Anak muda Sulawesi Tengah memiliki kreativitas yang sangat tinggi. Dengan memahami KI, mereka bisa melindungi karya, memperoleh manfaat ekonomi, serta memperluas peluang usaha. Kreativitas harus dilindungi agar bernilai dan berkelanjutan,” kata Rakhmat.
Festival Tende Cerita Kedua tampil lebih megah dan inklusif dibanding tahun sebelumnya. Rangkaian kegiatan yang digelar mencakup:
• Lomba menggambar dan push bike untuk anak-anak;
• Festival Kopi yang menampilkan beragam produk lokal;
• UMKM Go Digital Fair sebagai upaya mendorong pelaku usaha mikro naik kelas;
• Konser musik dengan bintang tamu Kangen Band;
• Penampilan komedi yang menghadirkan suasana hangat dan menghibur.
Kemeriahan bertambah dengan kehadiran Wakil Menteri UMKM, yang secara simbolis menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai bentuk dukungan nyata bagi pelaku UMKM di Palu.
Panitia juga menyiapkan hadiah besar, termasuk 1 unit mobil dan 1 unit iPhone 17, yang semakin menarik minat warga untuk berpartisipasi.
Festival Tende Cerita Kedua: Patende Akbar semakin menegaskan bahwa pelestarian budaya, edukasi kebangsaan, dan kreativitas masyarakat dapat berpadu dalam sebuah kegiatan yang meriah, inklusif, dan membangun solidaritas.
Kanwil Kemenkum Sulteng berharap kegiatan ini terus berlanjut setiap tahun sebagai ruang ekspresi, edukasi, serta pemberdayaan masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya generasi muda yang menjadi pilar masa depan bangsa.
