Menurut para ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Tori Younis Miko memperkirakan jumlah penularan pada Natal kali ini akan melebihi jumlah penularan pada periode Idul Fitri sebelumnya.
Lonjakan Kasus Covid-19 Diprediksi Terjadi Pada Natal dan Tahun Baru
“Peningkatan kasus akan lebih besar dibandingkan sebelumnya.” Namun tidak sebanyak saat pandemi. “Jumlah penularan meningkat di mana-mana, yang menunjukkan imunitas masing-masing negara sedang melemah,” ujarnya kepada BBC News Indonesia, Jumat (22 Desember).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penularan masih terus terjadi. Jumlah kasus mencapai 2.761 pada Jumat (22/12), dengan penambahan 453 infeksi baru dan 9 kematian. Ia mengatakan angka tersebut masih tergolong rendah dibandingkan standar Level 1 WHO.
Jemima, seorang peneliti berusia 23 tahun di sektor transportasi, tertular virus corona saat tinggal bersama keluarganya dan dirawat di rumah sakit selama empat hari. Ia baru menyelesaikan isolasi mandiri selama 10 hari dan dinyatakan sembuh total pada Senin (18/12).
"Bibi saya, yang tinggal serumah, tertular virus corona baru, tapi saya tidak tahu kapan." Dari mana asalnya? Karena kami tidak pergi ke luar negeri atau bepergian. Dan saya orang pertama yang tertular,” kata Jemima.
Jemima tidak terlalu khawatir karena gejala awalnya mirip dengan flu, antara lain peradangan, batuk, pilek, dan demam. Ia memutuskan untuk pergi ke dokter karena merasa sesak napas dan mual.
Komentar0