Radarjawa - Ratusan Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru jalani Counselling and Testing (VCT) Mobile dan Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS), Selasa (17/9). Dalam pelaksanaannya, Lapas Banjarbaru bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru dan Puskesmas Rawat Inap Cempaka.
"Kegiatan ini sebagai upaya deteksi dini mencegah penyebaran penyakit menular di kalangan Warga Binaan, seperti HIV/AIDS, Hepatitis, Sifilis, dan penyakit menular seksual lainnya. Kita gelar selama 2 hari, hari selasa dan Kamis dengan target 400 Warga Binaan yang di skrining,” terang Kepala Subseksi Perawatan, Dedy Safitri, di Klinik Pratama Lapas Banjarbaru.
Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja, Bagus Paras Etika, menyampaikan Lapas Banjarbaru terus berupaya memenuhi hak-hak Warga Binaan , salah satunya hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Ini salah satu upaya yang kita lakukan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan derajat kesehatan Warga Binaan. Semoga upaya ini dapat membuat Warga Binaan selalu sehat dalam menjalani masa pidananya dan terhindar dari berbagai penyakit baik menular maupun tidak menular,” harap Bagus.
Pada kesempatan yang sama, Dokter dari Puskesmas Rawat Inap Cempaka, Rakhmad Khumaidi, mengungkapkan bahwa penularan IMS pada umumnya sering terjadi karena kontak seksual, kontak darah yang berasal dari transfusi, penggunaan jarum suntik berulang, akupuntur, tindik dan tato.
“Persoalan IMS ini adalah persoalan bersama yang perlu diselesaikan bersama juga, maka dari itu pencegahan sedini mungkin harus dilakukan sebelum terjadi penularan yang besar di dalam Lapas. Untuk hasil pemeriksaan Warga Binaan, semuanya menunjukkan hasil negatif,” ungkap Rakhmad.
Komentar0