TpWiTpr5BSO0BSC7GpOpGpdiGd==

Miris, di Akhir 2023 Dana Kelolaan Reksa Dana Turun ke Rp 496 Triliun

RadarJawa - Nilai dana kelolaan atau aset kelolaan (AUM) industri reksa dana terus menurun sejak paruh kedua tahun 2023 hingga mencapai Rp 496,27 triliun pada November 2023. Berdasarkan Data Badan Jasa Keuangan (OJK), Sepanjang tahun ini, aset kelolaan industri reksa dana  cukup fluktuatif, dengan puncaknya mencapai Rp520,1 triliun pada Juli 2023. Namun pada Juli hingga November, aset kelolaan industri terus menurun secara bertahap hingga mencapai Rp496,27 triliun. atau  terendah sepanjang tahun 2023. Secara year-over-year (YTD), dana kelolaan mengalami penurunan sebesar 3,20% dari Rp 512,70 triliun pada Januari 2023. CEO Pinnacle Persada Investama, Guntur Putra, mengatakan faktor penurunan perubahan tersebut aset yang dikelola oleh industri reksa dana merupakan volatilitas harga dari aset dasar reksa dana, baik saham maupun obligasi, yang dipengaruhi oleh sentimen global dan domestik.

Inilah Di Akhir 2023  Dana Kelolaan Reksa Dana Turun ke Rp 496 Triliun

Sentimen global seperti ketidakstabilan perekonomian global akibat kondisi geopolitik dan kenaikan suku bunga AS mempengaruhi arus investasi global. Sedangkan sentimen dalam negeri seperti ketidakstabilan politik dan perekonomian dalam negeri, kata Guntur kepada Bisnis, dikutip Kamis (21 Desember). 2023). Selain itu, lanjutnya, faktor lain juga berasal dari perubahan lanskap industri reksa dana seiring dengan perubahan regulasi dan  ketidakpastian pasar yang mendorong investor mengalokasikan aset di luar reksa dana.

Sebagai informasi, pada Mei 2023, OJK menerbitkan aturan baru yakni POJK Nomor 4 Tahun 2023 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan OJK Nomor 23/POJK.04/2016 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Saham atau POJK 4 Tahun 2023. OJK menyatakan ketentuan ini dikeluarkan dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan likuiditas dalam pengelolaan reksa dana dan pengembangan reksa dana agar dukungannya tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan dan perkembangan. Guntur mengatakan, strategi Pinnacle dalam memperkuat dana kelolaan adalah dengan mengedukasi masyarakat dalam berinvestasi reksa dana, meningkatkan kualitas layanan, dan memperluas jaringan distribusi. Hingga saat ini, Pinnacle telah bermitra dengan 16 APERD sebagai jalur distribusi.

Komentar0

Type above and press Enter to search.