Radarjawa – Tidak kurang 6.000 ekor bibit ikan nila ditabur pada kolam bioflok Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Rabu (18/9). Kepala Lapas, Edi Mulyono, didampingi strukturalnya lepaskan langsung bibit ikan tersebut sebagai salah satu program unggulan pembinaan kemandirian yang diselenggakan Lapas Narkotika Karang Intan untuk warga binaannya.
“Lapas Narkotika Karang Intan menyelenggarakan berbagai pembinaan kemandirian yang berkelanjutan, sebagai bekal mereka sebelum nantinya kembali ke masyarakat, salah satunya kegiatan budidaya perikanan, termasuk penaburan 6.000 bibit ikan nila yang baru saja kita langsungkan,” ungkap Edi.
Lapas Narkotika Karang Intan miliki kolam bioflok sebagai media budidaya perikanan. Kolam bioflok dirancang untuk memaksimalkan pertumbuhan ikan melalui sistem filtrasi dan pakan yang efisien, diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal terhadap hasil pembesaran ikan.
“Program budidaya ikan nila ini tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan warga binaan dalam bidang perikanan, tetapi juga bagian dari upaya kita mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada. Melalui program ini, mereka dilatih teknik budidaya ikan nila mulai dari tahap awal hingga panen, dan memasarkan hasilnya sebagai kegiatan yang menyeluruh,” pungkasnya.
Warga binaan Lapas Narkotika Karang Intan juga diajarkan untuk bisa mengelola kolam, merawat ikan, dan memahami teknologi bioflok yang mendukung peningkatan hasil produksi dari budidaya yang dilakukan. (arb)
Komentar0