Radarjawa – Tiga produk unggulan Sulawesi Tengah (Sulteng) yang telah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) berhasil menarik perhatian pengunjung pada Kekayaan Intelektual Expo 2024 yang diadakan di Hotel Shangri-La, Jakarta sejak tanggal 12-14 Juni 2024.
Produk-produk tersebut yaitu:
* Ikan Sidat Marmorata dari Kabupaten Poso, terkenal dengan tekstur dan rasa yang unik serta memiliki potensi besar untuk menembus pasar kuliner internasional.
* Tenun Nambo dari Kabupaten Banggai, mencerminkan kekayaan alam dan budaya khas Sulawesi Tengah dengan motif khasnya yang melambangkan persatuan dan identitas budaya lokal.
* Tenun Ikat Donggala dari Kabupaten Donggala, kaya akan nilai artistik dan budaya, menjadikannya daya tarik tersendiri di pasar fashion dan dekorasi internasional.
“Produk-produk IG dari Sulteng ini mendapat respon yang sangat positif dari pengunjung,” ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulteng, Hermansyah Siregar.
“Banyak pengunjung yang tertarik dan menanyakan lebih lanjut tentang produk-produk tersebut,” jelasnya.
Antusiasme masyarakat terhadap produk-produk IG Sulteng menunjukkan besarnya potensi kekayaan intelektual di daerah. Hal ini membuka peluang besar bagi para pelaku usaha lokal untuk meningkatkan nilai tambah produk mereka dan memperluas pasar mereka ke kancah internasional.
Apalagi, kata Hermansyah, peluang meningkatnya nilai tambah atas produk tersebut makin menguat dengan kehadiran tokoh dunia Elon Musk yang tampil elegan menggunakan batik bomba yang merupakan salah satu jenis dari Tenun Ikat Donggala.
“Usai dikenakan oleh beberapa tokoh dunia, seperti Elon Musk, produk IG Sulteng makin menambah perhatian masyarakat, kami pikir akan meningkat juga permintaan barang kedepan,” urainya.
Hermansyah pun menegaskan, Kanwil Kemenkumham Sulteng terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan IG di daerahnya.
“Kami akan terus mendorong dan memfasilitasi pemerintah daerah dan masyarakat untuk mendaftarkan produk-produk IG mereka. Kami juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk meningkatkan kualitas produk IG dan mempromosikannya ke pasar global,” tutupnya.
Adapun komentar dari para pengunjung, salah satunya dari Ibu Seika yang berasal dari Kalimatan Timur mengungkapkan ketertarikannya dengan produk tenun IG Sulteng, yaitu Tenun Ikat Donggala dan Tenun Nambo, dengan warna yang khas, menurutnya dari kejauhan telah terlihat kain yang klasik dan mewah.
“Dari kejauhan sudah dilihat, klasik dan mewah, jadi berpikir mau buat gaun menggunakan kain ini,” kata Ibu Seika.
Ia yang pecinta tenun mengungkapkan bahwa forum itu juga menjadi ajang baginya untuk lebih mengetahui apa saja kekayaan intelektual yang dimiliki Indonesia.
“Fesyen kita ya ini, tenun yang elok dipandang, yang menggabungkan keindahan dan keceriaan bagi siapa saja yang memakainya, saya pikir ini harus kita jaga bersama-sama ya,” harapnya.
Hal positif juga diutarakan Ibu Purwatun dari Purwaceng Dieng, Jawa Tengah, ia sendiri mengaku kaget dengan adanya produk abon yang berasal dari sebuah ikan sidat yang memiliki kesamaan dengan belut.
Dari kemasan, hingga tekstur abon yang lembut dan gurih menurutnya sangat berbeda dengan abon lainnya. Ia berdalih, bila diberikan penilaian dari 1 hingga 10, maka abon dari ikan sidat akan ia berikan nilai sempurna (10).
“Pertama kali nih, dan saya rasa akan cepat-cepat memesannya secara online, sempurna deh untuk abon ikan sidat marmorata ini,” imbuhnya.
Komentar0